Stockholm - Layar jam tangan ini berbentuk digital, terdiri atas tiga baris. Baris pertama paling atas menunjukkan tahun, bulan, dan tanggal, sedangkan baris kedua menampilkan hitung mundur sisa usia berupa jam, menit, dan detik. Lalu baris bawah menunjukkan waktu setempat.
.
"Dari tahun ke detik itu memperlihatkan waktu yang terus bergerak, tidak pernah diam, dan hidup kita akan berkurang menuju peristirahatan terakhir," ujar Fredrik Colting, penemu asal Swedia. Dia menyebut karyanya itu sebagai Tikker atau Jam Kebahagiaan.
.
Namun media menyebutnya Jam Kematian. Maklum, mesin penunjuk waktu itu memberikan informasi kepada pemakainya kapan tiba waktu meninggal. Termasuk menghitung mundur sisa waktu yang dimiliki di bumi ini.
.
Untuk mengatur jam Tikker, pengguna harus mengisi kuesioner dengan memasukkan informasi tentang sejarah medis mereka.
.
Pengguna juga ditanya seputar kebiasaan minum minuman beralkohol atau merokok (bagi para pemakai), riwayat kanker, diabetes, dan penyakit lain dalam keluarga.
No comments
Post a Comment