Belajar Foto Still Life

,

Baca Juga :

            Hobi fotografi tidak melulu perlu traveling atau ke event tertentu. Didalam rumah atau sekitar rumah juga bisa. Jenis fotografi yang bisa dipraktikkan adalah still life. Jenis fotografi ini tidak terikat dengan tempat dan waktu seperti jenis fotografi lainnya seperti landscape dan portrait.
Fotografi still life adalah fotografi yang objeknya benda mati, tidak bergerak. Di jenis fotografi ini, fotografer dapat mengatur posisi objek atau sekelompok objek, latar belakangnya dan mengatur pencahayaannya dengan bebas.


Beberapa tips saya untuk memulai still life photography

1. Objek yang menarik

Cari objek yang Anda sukai, biasanya benda-benda yang Anda koleksi, hewan peliharaan, makanan/minuman, mainan, tas, sepatu, baju, perhiasan, bunga? Setiap orang berbeda-beda kesukaannya, contohnya istri saya sukanya mainan Lego. Dengan memilih objek yang menarik bagi kita, biasanya kita lebih semangat memotret dan mencari angle yang menarik.

2. Komposisi dan props

Setelah tentukan setting seperti backgroundnya, props (benda untuk melengkapi). Contoh: taplak meja, majalah/koran, alat tulis, sendok garpu. Jenis properti/props tergantung apa yang difoto. Hindari terlalu banyak mengandalkan props dan menata props dalam jumlah banyak karena objek utamanya malah jadi tidak menonjol.

3. Pencahayaan

Kualitas cahaya yang terbaik yaitu dari cahaya matahari. Objek bisa diletakkan diluar ruangan, atau juga bisa di dekat jendela. Selain cahaya matahari, flash juga bisa digunakan. Karena cahaya flash dirancang untuk menyerupai cahaya matahari. Keuntungan mengunakan flash adalah kita tidak harus tergantung pada waktu dan cuaca. Malam-malam atau saat mendung juga bisa motret. Yang saya maksud dengan flash bukan yang built-in di kamera, tapi flash external yang bisa dipisahkan dari kamera. Dengan demikian, kita bisa mengarahkan cahaya lebih leluasa.

4. Teknik foto

Jika mengandalkan cahaya matahari atau ruangan saja, maka yang penting adalah mengunakan tripod. Keuntungannya ada dua, pertama adalah bisa mengunakan ISO 100 dan shutter lambat, kedua adalah untuk komposisi foto yang lebih akurat.
Kamera yang digunakan sebenarnya pakai yang mana saja oke, mau pakai DSLR / mirrorless. Dalam kasus ini saya pakai kamera mirrorless Sony A6000 dan lensa Sony Zeiss 16-70mm f/4 OSS.
Hati-hati dengan setting bukaan, jika objek yang difoto berukuran kecil, bukaan sedang seperti f/5.6 aja pun akan membuat sebagian dari objek menjadi blur. Jika ingin objeknya tajam semua, bukaan perlu ditutup sampai sekitar f/16. Foto diatas mengunakan bukaan f/6.3, maka majalah dibelakang kamera tidak tajam.

Contoh kasus

Objek foto: kamera Nikon FM2, lensa 50mm Ai f/1.4
Ide: Objek diatas adalah kamera dan lensa pertama saya.
Properti/props: Tas Domke sebagai background, dan majalah National Geographic diletakkan di bawah tas untuk memberikan aksen warna.
Pencahayaan: Flash Shanny diletakkan diatas lightstand dan flash bracket, dan softbox 45 x 45 cm. Flash ini berfungsi sebagai main light.
Flash Shanny lainnya saya letakkan diatas lightstand dan saya arahkan ke langit-langit sebagai fill light. Saya mengunakan radio trigger untuk memotret.
Editing: Kemudian saya edit di Lightroom dan upload ke instagram. Disana, saya memilih filter yang cocok. Dengan sedikit pengaturan bisa mendapatkan foto seperti diatas.












1 comment

Anonymous said...

informasi yang bermanfaat sekali min, makasih sudah share...
obeng set