LONDON – Sepasang suami istri yang tak sengaja melewati sebuah pantai di Inggris dan menemukan batuan dengan bau aneh. Siapa yang menyangka, jika batu tersebut justeru membawa keberuntungan.
.
Batu tersebut rupanya ‘sperma ikan paus’ yang dihargai hingga USD70 ribu atau sekira Rp917 juta.
.
Bagi sebagian orang, batu itu dikenal sebagai muntahan. Padahal, batu tersebut lebih seperti kotoran yang terbuat dari sebagian kecil sperma paus atau yang disebut ambergris.
.
"Ambergris sudah jelas bukan muntahan," terang Christopher Kemp, penulis "Floating Gold: A Natural (and Unnatural) History Ambergris seperti dilansir dari CNN .
.
"Ini lebih seperti kotoran, dan itu berasal dari tempat yang sama dengan kotoran, tapi itu terbuat oleh sebagian kecil dari sperma ikan paus, sebagai akibat dari gangguan pencernaan."
.
Gary dan Angela Williams mengikuti bau tajam saat berjalan di Pantai Middleton Sands dekat Morecambe Bay yang membawa mereka menemukan apa yang mereka yakini sebagai benjolan besar ambergris.
.
"Ambergris terasa lilin kecil, dan baunya sangat kompleks: campuran kotoran dan laut, kayu tua, tembakau, bumi lembab, dan ozon," kata Kemp.
.
Substansi ini sering disebut " emas mengambang”. Ia dapat mengapung di laut selama puluhan tahun sampai akhirnya terdampar di pantai, di mana orang-orang seperti keluarga Williams menemukannya.
.
Menurut Kemp, sangat sulit menemukan ambergris karena substansi ini memang sangat jarang ada. "Itulah sebabnya mengapa begitu banyak orang berpikir mereka telah menemukannya, dan kemudian mengklaim temuan itu sebagai ambergris," katanya.
.
Jika itu ambergris asli, pasangan Inggris tersebut mungkin akan menerima sekira USD70 ribu. Mereka dilaporkan dalam negosiasi dengan pembeli potensial di Selandia Baru dan Perancis.
.
Meskipun panen ambergris tidak membahayakan ikan paus, perdagangannya dilarang di Amerika Serikat dalam upaya untuk tidak mengeksploitasi spesies yang terancam punah.
.
Ambergris berharga selama berabad-abad untuk kualitas yang aneh. Ia digunakan dalam industri parfum sebagai fiksatif untuk parfum yang baik, untuk tujuan pengobatan dan sebagai afrodisiak.
.
Batu tersebut rupanya ‘sperma ikan paus’ yang dihargai hingga USD70 ribu atau sekira Rp917 juta.
.
Bagi sebagian orang, batu itu dikenal sebagai muntahan. Padahal, batu tersebut lebih seperti kotoran yang terbuat dari sebagian kecil sperma paus atau yang disebut ambergris.
.
"Ambergris sudah jelas bukan muntahan," terang Christopher Kemp, penulis "Floating Gold: A Natural (and Unnatural) History Ambergris seperti dilansir dari CNN .
.
"Ini lebih seperti kotoran, dan itu berasal dari tempat yang sama dengan kotoran, tapi itu terbuat oleh sebagian kecil dari sperma ikan paus, sebagai akibat dari gangguan pencernaan."
.
Gary dan Angela Williams mengikuti bau tajam saat berjalan di Pantai Middleton Sands dekat Morecambe Bay yang membawa mereka menemukan apa yang mereka yakini sebagai benjolan besar ambergris.
.
"Ambergris terasa lilin kecil, dan baunya sangat kompleks: campuran kotoran dan laut, kayu tua, tembakau, bumi lembab, dan ozon," kata Kemp.
.
Substansi ini sering disebut " emas mengambang”. Ia dapat mengapung di laut selama puluhan tahun sampai akhirnya terdampar di pantai, di mana orang-orang seperti keluarga Williams menemukannya.
.
Menurut Kemp, sangat sulit menemukan ambergris karena substansi ini memang sangat jarang ada. "Itulah sebabnya mengapa begitu banyak orang berpikir mereka telah menemukannya, dan kemudian mengklaim temuan itu sebagai ambergris," katanya.
.
Jika itu ambergris asli, pasangan Inggris tersebut mungkin akan menerima sekira USD70 ribu. Mereka dilaporkan dalam negosiasi dengan pembeli potensial di Selandia Baru dan Perancis.
.
Meskipun panen ambergris tidak membahayakan ikan paus, perdagangannya dilarang di Amerika Serikat dalam upaya untuk tidak mengeksploitasi spesies yang terancam punah.
.
Ambergris berharga selama berabad-abad untuk kualitas yang aneh. Ia digunakan dalam industri parfum sebagai fiksatif untuk parfum yang baik, untuk tujuan pengobatan dan sebagai afrodisiak.