Kenapa Tetap Gemuk Meski Rutin Olahraga

,

Baca Juga :

Kenapa Tetap Gemuk Meski Rutin Olahraga?

Jakarta - Gaya hidup tidak aktif atau sedentary kian mengintai masyarakat Indonesia. Segala kemudahan untuk mendapatkan sesuatu membuat sejumlah orang kini mengalami obesitas.

Dalam riset IHME, merujuk Riset Kesehatan Dasar 2007 dan 2010, Indonesia masuk 10 besar negara dengan orang gemuk terbanyak. Menurut Riskesdas 2013, prevalensi orang gemuk lebih besar.

Pakar olahraga dr. Sophia Hage, SpKO, mengatakan,
 sedentary bukan hanya masalah olahraga rutin melainkan kebiasaan yang tidak aktif seperti sering berada di depan komputer, menonton tv atau sekedar membuka sosial media sambil duduk selama lebih dari 8-11 jam.Ironisnya, meski kadang diimbangi dengan olahraga rutin, kebiasaan kurang gerak ini tidak cukup untuk mencegah kematian akibat diabetes dan penyakit kardiovaskular.

"Meski dia olahraga, tapi kalau lebih lama duduk akan jauh berisiko memiliki penyakit ketimbang orang yang tidak olahraga tapi dia aktif, misalkan dia melakukan pekerjaan rumah tangga, aktif jalan ketika berangkat kerja," katanya di sela-sela acara 
Healthy Takshow bersama Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Duduk terlalu lama, kata dia, akan menyebabkan penurunan metabolisme termasuk berkurangnya massa otot di tubuh. Akibatnya, kadar gula darah dan kolesterol tinggi (LDL naik sedangkan HDL turun). 

"Dalam tahap ini, dia belum menderita diabetes tapi orang yang sedentary ini berisiko tinggi mengalami intake gula lebih tinggi (gangguan toleransi dalam menyerap gula dalam sel)," ujarnya.

Apabila ini terjadi, maka risiko obesitas meningkat lebih dari 100 persen. Dan seseorang dapat mengalami sindroma metabolik atau kumpulan gejala lingkar pinggang, kolesterol tinggi yang mengarah pada penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan stroke.

"Biasanya apa yang Anda lakukan sepulang kerja? menonton YouTube atau duduk menonton TV? Penelitian menunjukkan, setiap penambahan satu jam menonton TV, akan terjadi peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardio hingga 28 persen," ujarnya.
Untuk mencegah penyakit, selain olahraga, perhatikan juga kebiasaan sedentary. "Banyak fokus olahraga, tapi tidak melakukan apa-apa juga memicu penyakit. 

Rekomendasi 10 ribu langkah bila perlu dijalani. Meski hal ini tidak dapat dicapai dari kantor ke rumah, tapi minimal saat makan siang, luangkan 30 menit untuk berjalan kaki."
Selain itu, modifikasi juga aktivitas fisik Anda sesuai dengan kondisi medis. 

Misalnya orang yang mengalami nyeri punggung bawah (HNP) sebaiknya tidak melakukan naik turun tangga. Dia bisa berjalan mengelilingi komplek atau bersepeda.

"Jangan takut ke dokter untuk mengonsultasikan kondisi kesehatan Anda, jangan takut aktivitas fisik dan usahakan berdiri setiap duduk selama 1-2 jam," tuturnya.

No comments